Jika Aku Menjadi Presiden

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang



Di sini saya akan mengulas tentang mimpi saya jika saya menjadi seorang presiden, orang pertama di negeri ini .

Banyak orang merasakan selalu terinjak oleh pemerintahnya.Apalagi  untuk masyarakat menengah ke bawah, di mana posisi merek asebagai unsure terbentuknya Negara kurang diperhatikan dan malah sangat dikesampingkan.Untuk Negara berkembang sebagai Indonesia ini, kebanyakan pembangunan industri di pusatkan di kota-kota besar. Sehingga pemerataan pembangunan sama sekali tidak berjalan. Pemerintah pun bingung atas kesalahan petinggi-petinggi sebelumnya.Sehingga keinginan mereka merubah system pembangunan pun tidak terlaksana. Dan akibatnya keadaan Indonesia semakin menurun kualitas hidupnya
Melihat kondisi yang demikian saya bermimpi untuk menjadi presiden Indonesia. Kenapa? Karena dalam hati nurani saya, saya bisa sangat merasakan kegalauan bangsa Indonesia di tengah zaman konseptual yang berlaku sekarang ini. Sehingga mudah saja bagi saya mengerti dan mau mendengarkan jeritan tangis mereka yang terinjak-injak pemerintah sendiri.
Kemudian saya pun berpikir, apa yang harus saya lakukan jika saya menjadi presiden Indonesia kelak. 
Banyak hal sebenarnya yang perlu dirubah untuk menuntun Indonesia menjadi Bangsa idaman di penjuru dunia. Yang pertama masalah budaya. Saya sudah jenuh dengan mereka-mereka yang sok-sokan membenci budaya sendiri. Padahal budaya adalah identitas suatu bangsa bukan? Jangan jauh-jauh mengambil sample budaya dari luar negeri. Kita tahu kan , yang marak terjadi sekarang ini adalah budaya mencontek, Titip Absen, mengelabui guru , perjokian dan lain sebagainya yang biasanya dilakukan para terdidik sekarang ini. Walaupun itu budaya yang tak dapat dianut, tapi mereka bangga melakukannya. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa budaya Indonesia sekarang ini adalah budaya "MALAS". Sebagai presiden, saya akan mengentaskan masalah pendidikan ini dengan benar-benar memberlakukan system disiplin dengan peraturan-peraturan sedemikian rupa sampai keakar-akarnya. Bagaimana kelanjutan bangsa ini jika penghuninya saja tidak ingin cerdas dan  bisa mengubah bangsa semakin maju? Saya tidak tahu.
Yang kedua adalah moral. Ini adalah salah satu pengaruh dari dunia luar. Sepasang muda-mudi yang berpacaran sangat disangsikan tidak pernah melakukan hal ini. Bagi mereka , ini adalah tindakan yang wajar, dan malah Afdol untuk dilakukan. Bagi saya moral yang tidak baik ini seharusnya bisa diminimalisir dari sekarang. Banyak cara yang dilakukan oleh seorang presiden mengurangi tindakan susila para pemuda. Seperti, memberikan seminar pendidikan asusila secara intens ,memberikan iklan pelayanan masyarakat , mewajibkan pendidikan agama yang baik di masing-masing sekolah dan universitas, membloking tempat-tempat yang rawan akan tindak asusila, membloking situs-situs porno dan lain sebagainya. Semua itu bisa dilaksanakan dengan bekerjasa dengan pihak lain dan pasti bisa menurunkan angka criminal asusila bagi pemuda.

Lalu masalah ekonomi yang sangat sensitive dengan keberlangsungan hidup negara. Jika saya menjadi seorang presiden, yang pasti saya lakukan untuk memajukan perekonomian Indonesia adalah menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan keterampilan khusus kepada masyarakat yang mempunyai bakat dan potensi tinggi. Hal itu bisa meminimalisir pengangguran.
Terima kasih …






0 komentar:

Posting Komentar