Preview of "ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI's movie"


 

               Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

 tokoh Alangkah Lucunya
Negeri Ini
  Film ini menceritakan tentang seorang pemuda yang berusaha mencari pekerjaan di bidang akademiknya sebagai lulusan Sarjana Manajemen. Sebut saja dia Muluk. Dia memiliki karakter kuat sebagai seorang yang tidak ingin menyianyiakan pendidikannya yang telah ditempuhnya selama lebih dari 17 tahun. Sebenarnya banyak pekerjaan yang bisa ia dapatkan tapi kebanyakan dari pekerjaan itu tidak sesuai dengan bidangnya, manajemen. Maka dari itu dia terus mencari dan mencari, sampai ia mendapatkan ide usaha beternak cacing.
gambar tokoh film Alangkah Lucunya Negeri Ini


                Pilihan itupun dikonsultasikan ke seseorang yang dipercayanya yaitu bapaknya, namun dia belum bias mendapatkan kata-kata apa yang bisa membuatnya bertekad bulat menjalani rencana wirausaha. Akhirnya dia mengurungkan niatnya itu dan kembali berkonsentrasi mencari pekerjaan di kantor dan instalasi tertentu. Dengan segala tekanan yang diberikan orang tua dan calon mertuanya, dia melajukan kakinya untuk segera mendapatkan pekerjaan.
                Suatu hari di saat dia berjalan menyusuri pasar, dia bertemu dengan seorang bocah, yang notabene adalah pencopet. Kemudian dia tertarik untuk mengetahui kehidupan pencopet cilik itu. Dengan alasan yang mendukung, sang bocah akhirnya bersedia untuk menunjukkan markasnya.
                Alangkah terkejutnya Muluk dengan kenyataan yang dilihatnya. Kenyataan bahwa markas ini dimiliki oleh lebih dari seorang bocah, namun berpuluh-puluh bocah cilik dan remaja ditambah sang bos, yang memiliki mata aneh (menurut saya). Nah, disitulah dia menemukan sebuah ide cemerlang untuk mengatasi nasib para pencopet kecil dan dirinya sendiri. Sebuah ide yang saya pastikan, anda belum pernah menemukannya :)
                Dia dengan bahasanya yang sopan dan berwibawa, mencoba membujuk mereka untuk bekerjasama. Bentuk kerjasama mereka adalah menjadikan Muluk menjadi manager keuangan mereka. Setiap sehabis nyopet, mereka harus menyerahkan hasil copetan mereka sebesar 10% kepada Muluk sebagai tabungan untuk mendapatkan modal usaha setelah mencopet.Di samping itu, mereka akan mendaptkan pendidikan umum dan agama untuk kemajuan kualitas hidup mereka yang tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah.  Perbincangan alot pun terjadi. Tekad kuat Muluk tidak bergeming sama sekali walaupun mereka (para pencopet) banyak yang tidak setuju. Dengan segala kerendahan hati Muluk dan kebijaksanaannya, usul itu diterima oleh semua pihak, para pencopet kecil, sang bos dan Muluk itu sendiri.
markas pencopet cilik
                Muluk menjalankan tugas itu dibantu dengan dua orang temannya yang bernama Samsul dan Pipit. Samsul sang Sarjana Pendidikan bertugas memberikan ilmu pengetahuan umum dan Pipit bertugas menjadi guru agama untuk para pencopet kecil. Dia sendiri bertugas menjadi Pengembangn Sumber Daya Manusia copet, meliputi  mengumpulkan uang hasil copetan, menabungnya, mengelolanya agar menjadi usaha yang bisa digunakan untuk mengganti pekerjaan haram mereka.
                Suasana baru itu pun sangat kentara di lingkungan pencopet kecil. Selain disibukkan dengan kegiatan mencopet, dia juga disibukkan dengan sekolah dan belajar agama, sholat dan mengaji termasuk didalamnya. Sangat menarik bukan ? dari yang tadinya hanya berfoya-foya sekarang menjadi sebuah kondisi belajar yang sangat mereka perlukan daridulu.
                Waktu terus berjalan, perkembangan-perkembangan positif berhasil ditunjukkan oleh sang pencopet kecil yang baru. Mereka sudah bisa menghafal Pancasila, pembukaan UUD 1945 dan teks-teks penting lainnya. Tidak hanyamenghafal, mereka juga mengerti akan makna-makna yang disampaikan. Selain itu, mereka juga mendirikan sholat sebagai tiang kehidupan ini. Membaca ayat Al-Qur’an pun mereka juga fasih. Tidak seperti siswa zaman sekarang, yang hanya belajar tapi tidak tahu maksud dan tujuannya.

                 Tidak hanya kualitas hidup mereka yang menampakkan kemajuan, namun keuangan mereka juga meningkat drastis. Dua bulan setelah Muluk datang, tabungan mereka sudah mencapi 21 juta. Hal itu sangat memberikan kepuasan jiwa raga kepada mereka. Kemudian Muluk memberikan janjinya untuk memberikan modal usaha mereka sebagai pekerjaan halal, yaitu NGASONG. Tentu saja banyak pro dan kontra yang timbul. Mereka menganggap bahwa ngasong adalah pekerjaan yang sulit dan memberikan hasil yang sangat sedikit dibandingkan dengan mencopet. Namun, sekali lagi dengan segala penjelasan yang diberikan Muluk kepada mereka dan dengan segala kerendahan hati yang ia miliki, banyak diantara para pencopet kecil setuju dengan usulan itu, tapi tidak semua yang menyetujuinya. Muluk memberikan 6 box dagangan, dia membebaskan mereka memilih pekerjaan mereka, NYOPET atau NGASONG dengan aturan para pencopet tidak boleh memberikan pengaruh buruk kepada para pengasong.
Inilah saatnya pencopet kecil, tokoh utama dalam film ini, diuji keteguhan hatinya. apakah mereka memilih sebuah kebenaran dan kebahagiaan sejati atau sebuah lubang kegelapan yang mereka tahu akan resikonya. Dan akhirnya pembelajaran yang mereka terima belakangan ini membuahkan hasil kemajuan moral, walaupun tidak semuanya. Enam pencopet kecil memilih mengasong, dan yang lainnya tetap mencopet.  Meski begitu, hal itu merupakan perubahan yang lebih baik.
semangat tinggi pencopet untuk bertugas
                Dengan segala tekad yang kuat mereka menjalani rutinitas baru mencari uang dengan jalan halal. Resiko tertangkap satpol pp, dagangan tidak terjual, hasil yang sedikit ,tidak dihiraukan oleh mereka. Mereka yakin perubahan kecil ini bisa merubah hidup bangsa kita yang tercinta ini. Bangsa Indonesia :)
                Banyak hal yang mewarnai perjalanan mereka melepaskan pekerjaan nyopet yang haram dan sangat beresiko itu. Kurangnnya kepercayaan  antara Muluk dan para pencopet kecil, sehingga menimbulkan kecurigaan-kecurigaan yang membuat suasana kegiatan mereka terganggu. Karena inti dari sebuah kerjasama adalah kepercayaan, maka bila sedikit saja kepercayaan itu ternodai, maka hancurlah kerjasama itu. Dengan motto itulah Muluh selalu menjaga kepercayaan para adik pencopet J. Di samping itu ada seorang bocah, namanya Gleen yang selalu kontra dengan keputusan yang sudah disepakati. Dia memang masih dalam tahap pencarian jati diri. Dia selaalu membangkan dan sulit untuk diajak belajar. Namun dengan kesabaran Samsul dan Pipit, sikapnya bisa berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih lembut dan mau belajar untuk bangkit dari keterpurukan. Alhamdulillah..
                Memang setiap keteguhan hati yang selalu terjaga keutuhannya pasti cepat atau lambat akan membuahkan hasil yang kita sendiri tak akan pernah berpikir untuk bisa meraihnya. Untuk itu selalu berjuangalah menjadikan kualitas hidup kita dan orang lain bertambah maju. Kemajuan sebuah bangsa sangat bergantung dengan kemajuan hidup rakyatnya. Dan itu adalah bagian dari tugas kita sebagai anak bangsa. Bukan begitu ? :)


0 komentar:

Posting Komentar